5 Mitos Seputar Ruam Popok yang Bikin Mama Panik

Ruam popok merupakan salah satu masalah kulit yang umum dialami Si Kecil. Masalah kulit satu ini memang tidak membahayakan, tetapi bisa membuat Si Kecil rewel karena merasa tidak nyaman dengan rasa gatal dan panasnya.

Saat muncul ruam di area popok Si Kecil, ternyata masih banyak mitos yang beredar dan akhirnya menjadi simpang siur mana yang harus dipercaya, seperti mitos-mitos berikut ini:

1. Si Kecil yang Sedang Ruam Popok, Tidak Boleh Dimandikan

Untuk seberapa sering Si Kecil mandi saat sedang ruam, dilihat dari frekuensi mandinya ya, Ma. Jika, mandi 2 kali dalam sehari, itu masih normal. Namun, Si Kecil yang baru lahir tidak perlu dimandikan setiap hari, cukup 2-3 kali seminggu untuk tetap menjaga kebersihan tubuh Si Kecil. Anjuran tersebut berkaitan dengan kulit Si Kecil yang masih sensitif.

Jika Si Kecil dimandikan terlalu sering, bisa membuat kulitnya kering dan mudah infeksi. Jadi, saat Si Kecil sedang ruam popok, tidak masalah jika dimandikan ya, Ma.

2. Si Kecil Harus Dimandikan Air Hangat Saat Ruam Popok

Mandi air hangat secara terus menerus bisa menyebabkan kulit Si Kecil kering dan pori-pori kulitnya terbuka lebih besar, sehingga kulit Si Kecil jadi lebih mudah iritasi.Selain itu, air hangat juga dapat memperlambat proses penyembuhan ruam popok.

Jika, Si Kecil yang lahir cukup bulan atau lahir saat usia kandungan 37-39 minggu, memiliki berat badan saat lahir minimal 2.5kg, dan lahir tanpa komplikasi, itu tanda Si Kecil memiliki kulit yang sehat dan kuat sehingga lebih mudah beradaptasi dengan suhu lingkungan. Jadi, tidak masalah memandikan dengan air dingin saat sedang ruam popok ya, Ma.

3. Ruam Popok Hanya Bisa Diatasi Oleh Bedak atau Krim Khusus Ruam

Saat Si Kecil sedang ruam, hindari untuk menggunakan bedak tabur ya, Ma. Ternyata kebiasaan ini justru dapat berdampak buruk bagi kulit karena bedak tabur bisa mengganggu sirkulasi udara pada kulit dan juga berbahaya jika terhirup Si Kecil.

Lalu, jika kulit Si Kecil ruam ada beberapa alternatif selain menggunakan krim khusus ruam. Mama bisa menggunakan minyak bayi atau gel lidah buaya. Mama bisa mengoleskan gel lidah buaya pada area ruam sebanyak 2-3 kali sehari. Protein dan asam salisilat yang ada dalam gel lidah buaya memiliki sifat anti jamur, antiseptik, dan anti bakteri. Kandungan ini dapat membantu menutup area ruam agar lebih cepat mengering dan tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya.

4. Mama yang Konsumsi Antibiotik Bisa menyebabkan Ruam Popok

Antibiotik dikonsumsi untuk membunuh bakteri, termasuk juga bakteri baik yang ada pada kulit. Jika Mama diharuskan mengonsumsi antibiotik dan sedang menyusui dengan ASI, hal itu dapat mempengaruhi rasa dan kandungan dalam ASI. Namun, kandungan antibiotik yang terserap pada ASI tidak dapat membunuh bakteri baik, kecuali Si Kecil yang dianjurkan meminum antibiotik.

Si Kecil yang sedang mengkonsumsi antibiotik lebih berisiko terkena ruam karena mengganggu keseimbangan bakteri baik pada kulit Si Kecil.

5. Menggunakan popok sekali pakai menyebabkan ruam popok

Masalah ruam popok rentan muncul jika Si Kecil menggunakan popok terlalu lama karena terkontaminasi urin dan feses, sehingga sirkulasi udara kulit jadi terganggu. Jadi, penggunaan popok sekali pakai tidak akan menyebabkan ruam popok, jika Mama menggantinya segera setelah Si Kecil buang air besar atau jika popok sudah penuh.

Teknologi popok sekali pakai juga telah berkembang pesat dan sangat direkomendasikan dalam menjaga kulit bayi tetap kering. Seperti teknologi MAXI Gel yang ada di Genki Moko Moko Pants dapat memberikan keunggulan Triple Bebas yaitu, Bebas Bocor, Bebas Iritasi, dan Bebas Gerak.

Setelah mengetahui 5 mitos ini, semoga Mama bisa lebih tenang saat kulit Si Kecil ruam, ya. Pastikan menggunakan ukuran popok yang tepat sesuai berat badan Si Kecil, agar Si Kecil bisa bebas bergerak dan lebih #BebasMenjelajah. Dapatkan Genki Moko Moko di e-commerce kesayangan Mama dan follow Instagram @popokmokomoko untuk mendapat informasi seputar Si Kecil!