5 Tips Memilih Popok Bayi

Saat ini, Mom bisa menemukan berbagai pilihan popok bayi yang dijual di pasaran. Mulai dari popok kain hingga popok sekali pakai dengan teknologi paling mutakhir. Semua popok menawarkan keunggulannya masing-masing seperti daya serap baik, desain yang nyaman, dan membuat bayi bebas ruam.

Jadi, sebenarnya, popok seperti apa yang paling cocok buat si kecil? Buat Mom yang masih bingung menetukan sikap, yuk simak lima tips memilih popok bayi berikut ini.

1. Mampu Menyerap Cairan dengan Baik
Popok yang ideal adalah popok yang memiliki daya serap tinggi, sehingga dapat menjaga kulit bayi tetap kering dan terhindar dari timbulnya ruam. Jika Mom ingin menggunakan popok kain, pilihlah yang menggunakan bahan absorben dari katun agar bisa menjaga ventilasi kulit bayi.

Sementara itu, untuk popok sekali pakai yang bisa menjaga kulit bayi tetap kering biasanya dilengkapi dengan superabsorbent polymer (SAP). Pada jurnal berjudul Advances in Diaper Technology, Dr. Sahana M Srinivas dari Indira Gandhi Institute of Child Health menjelaskan, bahan gel penyerap tersebut kecil dan transparan, tapi mampu menyerap cairan hingga 30 kali dan membengkak menjadi hidrogel.

Meski telah menyerap begitu banyak cairan, SAP tidak larut dalam air dan tidak pecah saat basah sehingga bertahan tekanan tinggi saat bayi aktif. Dr. Srinivas pun mengutip uji klinis yang dilakukan di Amerika Utara dan Eropa Barat yang menyebut bahwa popok sekali pakai dengan gel penyerap bisa mengurangi tingkat keparahan frekuensi ruam popok secara signifikan.

2. Mampu Menjaga Kestabilan pH
Selain daya serap popok, IDAI juga menyebutkan bahwa popok bayi yang ideal semestinya mampu menjaga kestabilan pH kulit. Selain rekomendasi IDAI, Badan Standardisasi Nasional juga tengah merancang Standar Nasional Indonesia untuk popok bayi sekali pakai di mana salah satu syaratnya adalah kadar pH antara 4,0 – 8,7. Hal ini karena pH kulit bayi yang tertutup popok memang kemungkinan meningkat karena terpapar air seni dan kotoran. Menurut Dr.Srinivas, pH kulit yang tinggi akan mendorong aktivasi enzim tinja, protease, urease, dan lipase, yaitu bahan iritan yang dapat menyebabkan ruam.

Kemampuan popok menjaga kestabilan pH terkait dengan daya dan kecepatan serap. Dengan memilih popok yang dilengkapi gel, contohnya Maxi Gel, yang bisa menyerap banyak dan cepat, maka kulit bayi tidak akan terlalu lama terkena paparan urin, dan si kecil akan terhindar dari ancaman ruam.

3. Bahan Luar Berpori
Selain itu, IDAI juga menyebut lapisan luar popok sekali pakai umumnya bersifat kedap air, tetapi ada juga yang dibuat dari bahan berpori. Jika diberi dua pilihan ini, Mom sebaiknya menggunakan popok bayi dengan lapisan luar berpori. Dengan adanya lapisan luar berpori pada popok, maka kulit jadi bisa “bernapas”.

Dr. Srinivas menjelaskan bahwa bahan mikropori tersebut memungkinkan uap air di bagian dalam popok keluar sehingga mampu mengurangi kelembaban relatif dan hidrasi kulit. Menurut catatan Dr. Srinivas, teknologi tersebut terkait dengan reduksi keparahan ruam popok dan infeksi jamur Candidas albicans hingga 38-50 persen.

4. Pas di Badan Anak
Gunakan popok yang sesuai ukuran berat badan bayi, bukan usianya. Biasanya, produsen popok sudah mencantumkan ukuran badan bayi pada kemasan. Namun, terkadang bayi dengan berat badan sama dapat menggunakan ukuran popok berbeda, tergantung tinggi badan, lingkar paha, dan lingkar pinggang. Mom bisa mengenali tanda jika si kecil harus ganti popok ke ukuran yang lebih besar jika melihat bekas merah di bagian perut, bokong tak tertutup sempurna, dan popok terlihat terlalu pendek.

Selain penggunaan popok yang pas, Mom juga bisa menemukan pilihan popok yang menawarkan keunggulan karet pinggang elastis sehingga popok mengikuti lekuk tubuh anak. Dr. Srinivas pun mencatat perkembangan teknologi popok saat ini sudah menggunakan bahan sintetis elastis yang diaplikasikan di bagian pinggang dan kaki untuk memberikan fleksibilitas. Bahkan, menurut Dr. Srinivas, kini telah dikembangkan popok tanpa karet agar lebih mudah dipakai.

5. Hindari Bahan Pembuat Popok yang Bikin Alergi
Alergi pada kulit bayi bisa disebabkan karena bahan pembuat popok. Salah satu contohnya adalah zat yang terkandung dalam pewangi popok. Namun, beberapa bayi mungkin memiliki kulit yang sangat sensitif. Jadi, jika Mom ingin popok yang dipakai bayi benar-benar aman, sebaiknya hindari popok yang mengandung pewangi.

Dengan tips di atas, Mom bisa lebih bijak dalam memilih popok yang paling ideal sehingga bayi nyaman saat memakainya. Selain menggunakan popok terbaik, Mom juga harus memperhatikan kebersihan si kecil setiap saat.

Kemasan Jumbo Lebih Murah

TESTIMONI

Anakku gak rewel lagi karena popok Moko Moko daya serap tinggi, popok tidak gampang kembung dan juga anakku bergerak bebas tidak takut iritasi dan ruam.

Mama Irma

Semenjak ketemu sama Genki Moko Moko anakku kulitnya ga gampang merah-merah lagi. Udah gitu bebas bergerak, ga gampang bocor. Bikin nyaman seharian, juga bebas bergerak seharian

Mama Openi

Yuk, beli popok Genki Moko Moko sekarang