Yuk, Kenali Milestone Bayi 0–12 Bulan, Dari Berguling hingga Belajar Jalan

Perjalanan tumbuh kembang Si Kecil di 12 bulan pertama penuh dengan pencapaian penting atau developmental milestone, seperti berguling, duduk, hingga berjalan. Milestone merupakan pencapaian tumbuh kembang anak, meliputi kemampuan fisik dan perilaku selama masa pertumbuhan dan perkembangannya. Milestone ini umumnya terbagi dalam tiga aspek utama: perkembangan motorik, bahasa, serta sosial-emosional.

Menurut Ketua Unit Kerja Kelompok Tumbuh Kembang, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Rini Sekartini, SpA(K), untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak yang sehat, orang tua perlu memenuhi kebutuhan dasar anak, di antaranya nutrisi, stimulasi, imunisasi, aktivitas bermain, dan cukup tidur. Hal-hal ini menjadi fondasi agar milestone Si Kecil bisa tercapai secara optimal.

Meski setiap bayi memiliki waktu pencapaiannya sendiri, memahami tahapan milestone membantu Mama mengetahui perkembangan yang wajar pada rentang usia tertentu, sekaligus lebih cepat menyadari jika ada tanda keterlambatan. Nah, untuk memudahkan Mama, berikut rangkuman milestone perkembangan Si Kecil dari usia 0 hingga 12 bulan, mencakup aspek fisik, kognitif, sosial, dan emosional.

Milestone Bayi Usia 0–3 Bulan

Perkembangan Motorik Kasar

Sejak lahir, Si Kecil sudah memiliki kemampuan motorik kasar dasar, seperti menggerakkan tangan dan kaki secara bersamaan. Di usia 1 bulan, ia mulai belajar mengangkat kepala sekitar 45 derajat ketika tengkurap, lalu semakin kuat hingga mencapai 90 derajat di usia 2–3 bulan. Memasuki usia 3 bulan, Si Kecil bahkan bisa duduk dengan bantuan sandaran, meski otot tubuhnya masih membutuhkan dukungan tambahan.

Perkembangan Motorik Halus

Si Kecil di usia 1 bulan, lebih sering mengepalkan tangan, lalu perlahan bisa membuka genggaman dan mendekatkan tangan ke mulut. Memasuki usia 2 bulan, ia mulai memainkan kedua tangannya, seperti mencoba bertepuk tangan. Di usia 3 bulan, Si Kecil sudah bisa memegang mainan kecil, meski gerakannya masih sederhana dan belum stabil.

Perkembangan Bahasa dan Komunikasi

Tangisan merupakan cara utama Si Kecil berkomunikasi sejak lahir. Namun, di usia 1–2 bulan, ia mulai mengeluarkan suara vokal sederhana seperti “ooh” dan “aah.” Pada usia 2 bulan, ia biasanya sudah mampu tertawa, lalu menjelang 3 bulan bisa memekik lebih keras untuk mengekspresikan keinginannya. Berkomunikasi aktif dengan Si Kecil di usia ini sangat membantu perkembangan bahasanya.

Perkembangan Sosial dan Emosional

Si Kecil semakin responsif terhadap orang di sekitarnya. Senyum yang awalnya hanya refleks, perlahan menjadi respons terhadap rangsangan seperti suara, ekspresi wajah, atau interaksi yang menyenangkan. Si kecil juga menikmati kontak mata, menirukan ekspresi sederhana, dan bahkan bisa tertawa ketika diajak berinteraksi. Interaksi hangat dari Mama dan Papa di fase ini sangat penting untuk menumbuhkan rasa aman sekaligus keterampilan sosial pertamanya.

Milestone Bayi Usia 4–6 Bulan

Perkembangan Motorik Kasar Bayi

Memasuki usia 4–6 bulan, kemampuan motorik kasar Si Kecil berkembang pesat. Ia mulai bisa berguling dari posisi telentang ke tengkurap, lalu sebaliknya. Bayi juga semakin kuat menopang tubuhnya dengan tangan ketika duduk, bahkan bisa menahan berat tubuh dengan kaki saat diberi penyangga. Menjelang usia 6 bulan, beberapa bayi sudah mampu duduk tanpa bantuan untuk waktu singkat, serta mulai belajar berdiri dengan berpegangan. Aktivitas ini menunjukkan otot-otot tubuhnya, khususnya kaki dan punggung, semakin matang dan siap mendukung tahap perkembangan berikutnya.

Perkembangan Motorik Halus

Di usia ini, koordinasi tangan dan mata Si Kecil makin terasah. Ia mulai mampu meraih benda di sekitarnya, memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lainnya, atau bahkan memainkan kakinya sendiri sambil berbaring. Memasuki usia 6 bulan, Si Kecil sudah bisa memegang makanan yang diberikan saat mulai MPASI, serta tertarik mencari atau menggenggam benda-benda kecil di sekitarnya. Perkembangan motorik halus ini penting sebagai dasar keterampilan eksplorasi dan mandiri.

Perkembangan Bahasa dan Komunikasi

Si Kecil usia 4–6 bulan mulai menunjukkan kemampuan komunikasi yang lebih jelas. Ia bereaksi terhadap suara yang tiba-tiba, menoleh ke arah sumber suara, serta menikmati saat diajak bicara. Ocehan yang dulu hanya berupa vokal sederhana kini mulai bercampur dengan konsonan, seperti “da-da” atau “ba-ba.” Pada usia 5–6 bulan, ia bahkan bisa menirukan suara yang baru saja didengar dan perlahan mengucapkan suku kata sederhana. Ocehan ini sering digunakan untuk menarik perhatian, mengekspresikan emosi, atau sekadar bereksperimen dengan suara.

Perkembangan Sosial dan Emosional

Dari sisi sosial, Si Kecil semakin senang berinteraksi dengan orang di sekitarnya. Ia bisa tertawa ketika diajak bermain ci-luk-ba, mengangkat tangan minta digendong, dan menunjukkan ketertarikan pada mainan dengan berbagai tekstur atau suara musik. Si Kecil juga semakin responsif terhadap wajah yang dikenal, menjaga kontak mata lebih lama, dan memberikan reaksi suara atau senyum ketika diajak bicara. Pada usia 6 bulan, ia mulai bisa duduk di kursi makan bayi dan mencoba makan MPASI sendiri, sekaligus menjadi bagian dari proses eksplorasi dan kemandirian awalnya.

Milestone Bayi Usia 7–9 Bulan

Perkembangan Motorik Kasar

Memasuki usia 7–9 bulan, kemampuan motorik kasar Si Kecil berkembang sangat pesat. Ia mulai bisa duduk tanpa bantuan, menjaga keseimbangan tubuh, dan meraih mainan tanpa mudah terjatuh. Si Kecil juga semakin lincah berguling, beralih dari posisi telentang ke tengkurap atau duduk. Pada usia ini, ia mulai bergerak aktif dengan merayap atau merangkak menggunakan koordinasi tangan dan kaki. Di usia 9 bulan, beberapa bayi bahkan sudah bisa berusaha bangkit dari posisi duduk ke berdiri dengan berpegangan. Kemampuan ini menjadi fondasi penting sebelum ia benar-benar lancar berjalan.

Perkembangan Motorik Halus

Keterampilan motorik halus Si Kecil juga semakin terasah. Pada usia 7 bulan, ia sudah bisa memberikan benda yang sedang dipegangnya kepada orang lain, serta mulai mencoba menggenggam dua benda sekaligus. Tak lama kemudian, ia belajar memukul-mukulkan dua benda yang dipegang, hingga mampu menjepit benda kecil dengan menggunakan ibu jari dan telunjuk (pincer grasp) sekitar usia 8 bulan. Kemampuan ini membuatnya lebih mandiri saat bermain sekaligus menandai perkembangan koordinasi tangan-mata yang semakin baik.

Perkembangan Bahasa dan Komunikasi

Di rentang usia ini, ocehan Si Kecil terdengar makin bervariasi. Ia mulai mengombinasikan suku kata seperti “ba-ba,” “da-da,” atau “ma-ma,” meskipun belum sepenuhnya jelas. Si Kecil juga mulai mengenali namanya sendiri, merespons saat dipanggil, dan memperhatikan objek atau orang ketika disebutkan namanya. Ia belajar menggunakan suara untuk menarik perhatian, mengekspresikan perasaan, atau menirukan suara yang didengarnya. Bahkan, beberapa bayi sudah bisa menggunakan gestur sederhana seperti menggelengkan kepala untuk “tidak” atau melambaikan tangan. Perkembangan ini erat kaitannya dengan stimulasi interaksi serta asupan nutrisi yang mendukung pertumbuhan otak.

Perkembangan Sosial dan Emosional

Dari sisi sosial, Si Kecil usia 7–9 bulan semakin tertarik berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya. Ia senang bermain permainan sederhana seperti ci-luk-ba, tertawa saat diajak bercanda, serta mengangkat tangan untuk minta digendong. Bayi juga mulai menunjukkan minat pada mainan musik, benda bertekstur, dan objek berwarna cerah. Pada tahap ini, ia sudah mulai bisa melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan meskipun awalnya masih butuh bantuan. Selain itu, Si Kecil mulai bisa mengekspresikan keinginannya dengan lebih jelas, misalnya menunjuk atau menggerakkan tubuh ke arah benda yang ia inginkan.

Milestone Bayi Usia 10–12 Bulan

Perkembangan Motorik Kasar

Memasuki usia 10–12 bulan, Si Kecil semakin aktif menjelajahi lingkungannya. Ia mulai belajar berdiri dengan menarik tubuhnya menggunakan furnitur, lalu bergerak menyusuri meja atau kursi (cruising). Pada usia ini, sebagian bayi sudah mampu berdiri sendiri selama beberapa detik, bahkan ada yang berani mencoba melangkah tanpa bantuan. Selain itu, Si Kecil mulai melatih keseimbangan tubuh dengan membungkuk mengambil benda lalu kembali berdiri. Aktivitas sederhana seperti bertepuk tangan, meraih mainan, hingga berjalan beberapa langkah menjadi tanda penting bahwa kemampuan motorik kasarnya semakin matang.

Perkembangan Motorik Halus

Selain kemampuan berdiri dan berjalan, keterampilan motorik halus Si Kecil juga berkembang pesat. Ia sudah bisa menggunakan ibu jari dan telunjuknya untuk mengambil benda kecil, memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain, hingga memasukkan benda ke wadah meski belum terlalu lancar. Si Kecil juga mulai suka memukul-mukulkan dua benda yang digenggam sekaligus. Aktivitas ini bukan sekadar permainan, tapi latihan koordinasi mata dan tangan yang mendukung kemampuan eksplorasi dan belajar ke depannya.

Perkembangan Bahasa dan Komunikasi

Di usia ini, bayi mulai mengucapkan kata sederhana dengan lebih jelas, seperti “mama” dan “dada,” serta bisa menirukan suara ucapan orang dewasa. Ia juga memahami instruksi sederhana, misalnya ketika diminta “ke sini” atau saat mendengar kata “tidak.” Ocehannya semakin panjang dan menyerupai percakapan, meski belum sepenuhnya bermakna. Si Kecil juga menggunakan gestur untuk berkomunikasi, seperti meraih tangan Mama agar digendong atau menunjuk benda yang menarik perhatiannya. Semua ini menandakan bahwa ia mulai memahami hubungan antara bahasa, gerakan, dan kebutuhan.

Perkembangan Sosial dan Emosional

Secara sosial, Si Kecil usia 10–12 bulan makin interaktif. Ia bisa menjaga kontak mata saat berinteraksi, merespons panggilan namanya, hingga meniru aktivitas sederhana yang dilakukan orang di sekitarnya. Si Kecil mulai menunjukkan ekspresi lebih jelas untuk mengutarakan keinginan atau ketidaknyamanan. Ia juga menikmati permainan yang melibatkan interaksi, seperti berjoget mengikuti musik, ci-luk-ba, atau menggulirkan bola bersama orang lain. Kesenangannya menjelajahi lingkungan dan berinteraksi dengan orang sekitar menjadi bagian penting dari perkembangan sosial dan emosionalnya.

Dukung Milestone Si Kecil dengan Popok yang Tepat

Setiap pencapaian milestone Si Kecil, mulai dari berguling, duduk, hingga belajar berjalan, membutuhkan kenyamanan agar Si Kecil bisa bebas bereksplorasi tanpa terganggu. Salah satu hal yang tak boleh terlewat adalah memperhatikan ukuran popok sesuai berat badan bayi, sehingga tidak terlalu ketat maupun longgar. Popok yang tepat akan membantu menjaga kulit tetap sehat sekaligus mendukung kebebasan gerak.

Genki Moko Moko hadir sebagai pilihan tepat untuk mendampingi setiap fase tumbuh kembang Si Kecil. Dengan teknologi Jepang, popok celana ini menghadirkan Triple Bebas: Bebas Bocor, Bebas Iritasi, dan Bebas Gerak. Popok dengan bahan selembut kapas dan permukaan berpori memungkinkan sirkulasi udara, sehingga kulit Si Kecil tetap kering, nyaman, tidak panas, dan bebas iritasi. Desainnya yang tipis dengan karet pinggang elastis pas mengikuti lekuk tubuh, membuat Si Kecil lebih leluasa bergerak, merangkak, berdiri, hingga melangkah pertama kali dengan nyaman. Yuk, dukung tumbuh kembang Si Kecil agar Bebas Menjelajah dengan memilih Genki Moko Moko. Mama bisa mendapatkannya dengan mudah melalui berbagai e-commerce kesayangan!

Kemasan Jumbo Lebih Murah

TESTIMONI

Anakku gak rewel lagi karena popok Moko Moko daya serap tinggi, popok tidak gampang kembung dan juga anakku bergerak bebas tidak takut iritasi dan ruam.

Mama Irma

Semenjak ketemu sama Genki Moko Moko anakku kulitnya ga gampang merah-merah lagi. Udah gitu bebas bergerak, ga gampang bocor. Bikin nyaman seharian, juga bebas bergerak seharian

Mama Openi

Yuk, beli popok Genki Moko Moko sekarang