Bagaimana Cara Melatih Kecerdasan Emosional pada Anak?

Saat anak memasuki usia dua hingga tiga tahun, terkadang para orang tua mulai berpikir bagaimana cara terbaik melatih kecerdasan emosional sang buah hati. Kecerdasan emosional sangat penting dikembangkan sejak usia dini agar anak dapat memiliki semangat belajar tinggi dan pribadi yang menyenangkan saat dewasa kelak.

Psikolog dari Harvard University, Peter Salovy, mengungkapkan beberapa kualitas emosional yang penting bagi keberhasilan hidup, yaitu empati, kemandirian, pengendalian amarah, mengungkapkan dan memahami perasaan, kemampuan beradaptasi, menjadi pribadi yang disukai, ketekunan, kesetiakawanan, keramahan, dan sikap hormat kepada orang lain.

Melatih berbagai hal tersebut butuh perjuangan besar. Oleh karena itu, diperlukan cara-cara khusus untuk mengajarkan anak hingga memiliki kecerdasan emosional yang baik pada depan. Setiap langkah dan respons Mom sebagai orang tua pun akan memiliki pengaruh besar dalam pembentukan karakter anak, terutama yang berkaitan dengan cara beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Hal penting lain yang perlu diingat adalah, selain berkembang secara fisik, anak juga mengalami perkembangan psikologis. Jadi penting agar Mom mengetahui, sang buah hati memerlukan stimulus tepat untuk meningkatkan kecerdasan emosionalnya.

Terlebih, saat memasuki fase usia satu hingga dua tahun, anak merupakan peniru yang ulung. Mom harus super hati-hati dalam bersikap dan menjadi teladan yang baik dalam memahami karakter dan mengelola emosi anak.

Mau tahu lima tips untuk melatih kecerdasan emosional anak sejak usia dini? Yuk, simak melalui artikel di bawah ini ya, Mom:

1. Selalu ungkapkan kasih sayang
Mengungkapkan kasih sayang setiap waktu bisa menjadi stimulus terbaik untuk melatih kecerdasan emosional anak. Binalah hubungan yang terbuka dan saling menyayangi kepada anak. Berilah hal tersebut, meski pada saat sang buah hati melakukan kesalahan.

Selain itu, Mom juga bisa meluangkan waktu khusus untuk berinteraksi dengan anak. Pastikan pada saat itu, sang anak dapat merasakan kasih sayang yang Mom berikan lewat obrolan ringan, atau sekadar memuji saat anak berhasil melakukan tugasnya dengan baik di rumah.

2. Membiasakan bertata krama
Tidak ada cara lain mengajarkan tata krama kepada anak selain dengan mencontohkannya. Sebab, tata krama atau sopan santun sangat erat kaitannya dengan pembiasaan. Meski tidak akan instan, anak-anak akan terbiasa mengekspresikan hal tersebut jika Mom konsisten mencontohkannya setiap waktu.

Mom bisa mulai dari hal-hal sederhana. Misalnya, dengan mengucapkan salam ketika bertemu dengan orang lain atau baru tiba di rumah, atau menguncapkan terima kasih apabila mendapatkan sesuatu dari orang lain, baik berupa benda atau pertolongan setiap hari.

Selain itu, Mom pun bisa memberikan pelajaran berharga kepada anak untuk tidak segan mengakui kesalahan dan meminta maaf, atau mengucapkan minta tolong dengan bahasa yang baik. Ini semua bisa menjadi pembelajaran yang baik bagi anak jika Mom lakukan dan contohkan dengan baik bersama-sama.

3. Melatih kejujuran
Melatih kejujuran sangat penting diajarkan sejak dini agar anak memiliki bekal kepercayaan dan keberanian menghadapi kenyataan saat dewasa kelak. Cara terbaik melakukan hal ini adalah dengan membangun saling rasa percaya.

Mom bisa mengajarkan hal tersebut melalui kisah-kisah keteladanan seseorang melalui buku atau mainan audiovisual. Selain itu, ajarkan anak untuk tidak perlu khawatir jika mengalami situasi yang tidak diinginkan. Misalnya, ketika sang buah hati terjatuh karena tersandung mainan yang berserakan di rumah, jangan salahkan benda-benda yang membuatnya terjatuh.

Mom bisa mengkomunikasikan, misalnya dengan mengatakan, "Lain kali hati-hati ya kalau lari, Nak. Mana yang sakit? Yuk, kita bereskan mainannya bersama-sama agar tidak tersandung lagi."

4. Menumbuhkan empati
Rasa empati anak biasanya tumbuh mulai usia 5-6 tahun. Jadi, Mom perlu melatih dan membimbing anak untuk peduli terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain, serta mengekspresikan kepedulian tersebut melalui tindakan yang tepat.

Mom bisa melatih hal tersebut dengan membiasakan sang anak membereskan mainannya sendiri setelah bermain atau membuang sampah pada tempatnya. Selain itu, Mom juga dapat mengajak anak melakukan kebaikan, misalnya dengan menjenguk kerabat yang sakit, mengambilkan barang, membukakan pintu, hingga terlibat dalam kegiatan sosial di kompleks rumah.

Dengan konsisten melakukan beberapa hal ini, anak akan terstimulus melakukan beragam kegiatan tersebut jika dewasa. Sang buah hati pun bakal lebih memahami perasaan orang lain saat sedih, senang, atau marah.

5. Bersikap tenang
Saat masih balita, anak biasanya belum dapat mengelola emosionalnya dengan baik. Oleh karena itu, Mom harus bersikap tenang dan menunjukkan kecerdasan emosional yang baik sebagai orang tua. Jangan justru memarahi anak jika mereka selalu menangis atau marah jika keinginannya tidak terpenuhi.

Ajarkan kepada anak bagaimana mengendalikan diri dengan cara yang tepat. Misalnya, dengan memberitahu anak untuk membiasakan diri menghela napas saat emosinya sedang tinggi. Dengan mengetahui cara menenangkan diri, menghibur diri, atau menghadapi ketakutan dapat menjadi bekal berharga bagi kehidupan sang buah hati pada masa mendatang.

Pakar pendidikan holistik, Dr. Ir. Ratna Megawangi, M.Sc, mengatakan, beberapa hal di atas sebaiknya dilakukan secara konsisten agar anak memiliki kecerdasan emosional pada masa depan. Setiap anak berbeda. Oleh karena itu, menurut dia, Mom perlu bersabar agar sang buah hati dapat menerima pembelajaran tersebut dengan baik.

"Balita masih memiliki sifat egosentris, yaitu satu arah hanya memandang dirinya sendiri. Hal ini secara tidak langsung membuat perkembangan moralnya berlangsung lambat. Sebagai orang tua, kita harus sabar melatih hal-hal yang bisa membangun kecerdasan emosionalnya," kata dia.

Nah, demikian lima cara yang bisa Mom lakukan untuk sang buah hati. Pada prinsipnya, kecerdasan emosional orang tua juga berpengaruh pada perkembangan psikologis anak pada masa depan. Oleh karena itu, tenangkan diri dan nikmati setiap momen bersama anak dengan senang hati ya, Mom!

Kemasan Jumbo Lebih Murah

TESTIMONI

PAKAI GENKI MokoMoko JADI nyaman, kualitasnya bagus dan pastinya cocok di kantong. Pilihan tepat yang hemat untuk Mama, nih!

Mama Novi

Anakku juga pakai Genki Moko Moko. Selain nyaman buat si Kecil, nyaman juga di kantong! Terima kasih Genki Moko Moko.

Mama Liza SuciyAnda

Yuk, beli popok Genki Moko Moko sekarang