Cara Membiasakan Anak Rajin Sikat Gigi Sejak Bayi

Kesehatan gigi dan mulut menjadi salah satu hal krusial yang wajib kita jaga. Tidak hanya bagi orang dewasa, tetapi menjaga kesehatan gigi dan mulut juga perlu dilakukan sejak dini. Nah, apakah Mom pernah mengalami sulitnya membiasakan si buah hati melakukan hal tersebut, padahal sudah memiliki sikat gigi bayi. Kalau iya, tenang, Mom tidak sendiri kok, karena hampir sebagian besar para Moms berjibaku dengan "drama" saat ingin membiasakan anaknya rajin menyikat gigi.

Dokter anak, Eriska Riyanti, drg., Sp. KGA dalam Pengenalan dan Perawatan Kesehatan Gigi Anak Sejak Dini mengungkapkan, peran orang tua dalam membimbing, memberikan pengertian, dan menyediakan fasilitas kebersihan gigi dan mulut anak sangat penting. Oleh karena itu, menurut dia, pengetahuan para orang tua juga perlu didukung dengan dengan proses pendidikan yang baik.

Misalnya, apakah Mom tahu kapan waktu terbaik mengajak anak menyikat gigi? Untuk menjawabnya, sebaiknya Mom mengetahui lebih dulu kalau bayi sudah memiliki gigi yang masih tersembunyi dalam gusi sejak masih berada dalam kandungan. Gigi tersebut kemudian muncul saat sang buah hati menginjak usia enam hingga 10 bulan, dengan adanya gigi bawah terlebih dulu, baru diikuti gigi-gigi lainnya hingga tumbuh semua pada usia sekitar tiga tahun.

Dokter gigi anak, Ratu Mirah Afifah GCClinDent., MDSc, mengungkapkan, Mom sebaiknya mulai membiasakan menyikat gigi anak sejak empat gigi sang buah hati tumbuh karena pada fase ini bayi mulai banyak mengeluarkan air liur karena giginya sedang dalam tahap pertumbuhan. Melakukan kegiatan ini pun dipercaya dapat membantu pertumbuhan gigi bayi Mom lebih baik dan lebih cepat ke depannya.

Salah satu cara yang bisa Mom lakukan adalah dengan menggendong sang buah hati, lalu bersihkan giginya secara lembut dengan sikat gigi bayi atau lap basah. Lakukan secara melingkar kurang lebih selama satu menit. Jangan lupa juga menyikat bagian depan dan belakang gigi serta garis gusi. Cara ini dapat menghilangkan munculnya plak pada calon gigi yang akan tumbuh.

Memasuki fase dua-tiga tahun
Pada fase ini, sang buah hati sudah bisa menggunakan pasta gigi dengan kandungan fluoride karena beberapa giginya sudah tumbuh merata. Mom pun bisa memilih jenis sikat gigi dengan bulu lembut sesuai dengan usia anak. Jika bulu-bulu sikat gigi masih terasa keras, Mom bisa merendam sikat gigi tersebut dengan air hangat selama beberapa menit sebelum digunakan.

Selain itu, jangan gunakan pasta gigi terlalu banyak. Cukup oleskan pasta gigi sebesar biji beras pada permukaan sikat. Saat menyikat giginya, fokuskan sikatan Mom kepada bagian gigi dan gusi dan lakukan secara lembut agar justru tidak menyebabkan gusi sang buah hati terluka.

Setelah usai, ajarkan anak meludahkan buih pasta dari dalam mulutnya dan berkumur dengan air. Biasakan juga melakukan aktivitas ini pada pagi hari dan sebelum dia tidur. Hal ini dimaksudkan agar sang anak terbiasa dengan menyikat gigi sehingga mereka dapat mempertahankannya di kemudian hari.

"Jika hal-hal tersebut dilakukan sejak dini, anak juga jadi terbiasa, jadi sensasi untuk mulut bersih itu akan terbawa sampai dewasa,” ungkap Ratu Mirah Afifah.

Meminimalisasikan "drama"
Saat anak beranjak besar, waktu menyikat gigi terkadang memunculkan drama bagi para Mom. Misalnya, karena semakin sering beraktivitas, sang anak terkadang ogah-ogahan melakukan kegiatan sikat gigi. Nah, salah satu cara mengatasi persoalan jika Mom mengalami situasi seperti ini adalah memberikan contoh dengan mengajak anak sikat gigi bersama.

Mom juga bisa mencoba mengajak anak sikat gigi sembari bermain agar memunculkan suasana yang menyenangkan Misalnya, dengan mengajak sang buah hati bercermin dan bernyanyi sembari mencontohkan menyikat giginya. Cara ini diyakini dapat membuat sang anak menjadi lebih bersemangat.

Selain itu Mom juga dapat menjadikan aktivitas menyikat gigi untuk mengasah kreativitas anak. Drg Suzanty Ariani, SpKGA dari RS Pondok Indah-Pondok Indah mengaku pernah melakukan hal tersebut agar anaknya termotivasi dan lebih bersemangat untku menyikat gigi.

"Ceritanya anak nyari kuman di mulut. Kalau dulu saya sama anak saya, saya bilang tuh kuman lari ke kiri, ke kanan, ke atas ke bawah. Terus anak saya nanya ada yang pink nggak kumannya, saya bilang wah iya ada tuh. Jadinya melatih imajinasi dia juga kan," ungkap drg Suzy.

Beri penjelasan tentang pentingya sikat gigi
Cara selanjutnya adalah dengan memberikan penjelasan kepada anak pentingnya menyikat gigi. Meski masih kecil, anak-anak sebenernya bisa kok diberikan pengertian, Mom. Hanya saja, tentu caranya berbeda apabila kita memberikan penjelasan kepada orang yang lebih dewasa.

Untuk si kecil, Mom bisa memberi tahu mengenai akibat malas sikat gigi kepada anak lewat media gambar, audiovisual, atau buku cerita. Dari beragam media tersebut, sang anak akan terstimulasi mengetahui pentingnya menjaga kesehatan gigi mereka dari kuman-kuman yang berbahaya.

Luangkan waktu bersama anak saat melakukan aktivitas ini. Menurut drg Suzy, jika Mom rajin melakukannya, sang anak pun secara tidak langsung akan termotivasi menyikat gigi mereka yang biasanya anjurannya dilakukan dua kali sehari pada pagi dan malam hari.

"Dengan berbagai media itu, kita bisa tunjukkan pada anak kuman-kuman di dalam mulut kemudian apa akibatnya jika malas menggosok gigi. Dengan begitu, anak bisa termotivasi untuk rajin menyikat gigi," katanya.

Nah, dengan berbagai penjelasan cara di atas, yuk segera kita membiasakan anak agar rajin menyikat giginya sejak dini, Mom!

Kemasan Jumbo Lebih Murah

TESTIMONI

Anakku gak rewel lagi karena popok Moko Moko daya serap tinggi, popok tidak gampang kembung dan juga anakku bergerak bebas tidak takut iritasi dan ruam.

Mama Irma

Semenjak ketemu sama Genki Moko Moko anakku kulitnya ga gampang merah-merah lagi. Udah gitu bebas bergerak, ga gampang bocor. Bikin nyaman seharian, juga bebas bergerak seharian

Mama Openi

Yuk, beli popok Genki Moko Moko sekarang